"Kejadiannya malam tadi, habis pengajian di Pesantren Miftahul Huda mengikuti acara reuni, pulang dari situ sekitar jam satu malam, di Jalan Lanud berpapasan dengan motor, satu motor berduaan. Saat berpapasan langsung mukul kaca mobil dan spion.
Diduga geng motor, makanya tadi saya minta kepada Pak Kapolres diwakili Kabag Ops. Pertama proses secara cepat laporan kami, ke dua bubarkan geng-geng motor karena banyak merugikan masyarakat. Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya kerusakan material mobil aja," jelasnya.
Wawan menambahkan, para santri berpesan kepada pelaku agar ada itikad baik untuk meminta maaf. Jika tidak, para santri akan melakukan sweeping mencari keberadaan pelaku hingga ditemukan.
"Pesan untuk pelaku, apabila anda berbuat baik datang ke Pondok Pesantren Darul Ulum untuk minta maaf, kami akan maafkan. Tapi, kalau tidak ada itikad baik datang ke pesantren, kalau tidak ada tindakan dari kepolisian, kami santri akan sweeping untuk mencari orang tersebut," pungkasnya.
Hingga Selasa (09/07/2024) dini hari, para santri masih berkumpul di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota. Mereka masih berdialog dengan pihak kepolisian, dan meminta agar secepatnya pelaku bisa ditangkap. Sementara itu, laporan resmi perusakan mobil tersebut sudah dilakukan oleh perwakilan santri di ruangan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Densus 88 Ungkap Modus Baru: Anak-Anak Direkrut untuk Jaringan Teror Lewat Dunia Digital
Jadah Tempe: Dari Hidangan Rakyat hingga Simbol Gastronomi Yogyakarta
Timnas U-22 Bangkit dari Kekalahan, Imbangi Mali dalam Uji Coba Penuh Proses
PLN Tetapkan Tarif Listrik Triwulan IV 2025, Simak Rincian untuk 13 Golongan