MURIANETWORK.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa pencarian para korban banjir lahar dingin yang hilang di Sumatera Barat (Sumbar) lebih produktif jika mulai dilakukan saat pagi hingga siang hari.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pencarian korban banjir bisa dilakukan pada pagi buta hingga pukul 14.00 WIB.
"Pagi-pagi sekali hingga setidaknya pukul 14.00 WIB semua kegiatan di lapangan harus selesai, karena lebih dari itu diprakirakan cuaca akan turun hujan sedang-lebat," kata Dwikorita dilansir dari Antara, Selasa (14/5).
Dwikorita pun meminta rekomendasi waktu pencarian ini harus benar-benar diperhatikan oleh tim lapangan Basarnas, TNI/Polri yang bertugas mencari korban pada wilayah sekitar lereng perbukitan, terlebih yang beririsan langsung dengan Gunung Marapi, seperti Kabupaten Agam dan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar.
Hal itu, karena BMKG menilai saat hujan mengguyur maka dikhawatirkan sisa lahar yang mengendap di Gunung Marapi akan kembali terbawa dan memicu bencana banjir susulan di wilayah tersebut.
Ia menyebutkan potensi banjir bercampur lahar hujan susulan itu mungkin terjadi dan dampaknya juga diperkirakan lebih besar hingga bisa menggelontorkan batu berdiameter 2-3 meter ke bawah dengan cepat karena telah tercipta pola aliran saat bencana sebelumnya, Sabtu (11/5).
Artikel Terkait
Mentan Bongkar Praktik Serakahnomics yang Ancam Pangan Nasional
IMF Didesak Cairkan Cadangan Emas untuk Selamatkan 3,4 Miliar Penduduk Negara Berkembang
Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia, Bukti Kemitraan Strategis dengan UEA
Prabowo Gulirkan Beasiswa Penuh dan 30 FK Baru untuk Genjot Tenaga Medis