KOLOM YUDI LATIF : Kenangan Pemilu

- Selasa, 30 Januari 2024 | 00:31 WIB
KOLOM YUDI LATIF : Kenangan Pemilu

View this post on Instagram

A post shared by yudi latif (Official) (@yudilatif_official)

Mimpi indah kemerdekaan sebagai jembatan emas menuju perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur lekas menjelma menjadi mimpi buruk: tertindas, terpecah belah, terjajah, timpang, miskin.

Kebiasaan kita untuk mengutuk masa lalu dengan mengulanginya, bukan dengan melampauinya, membuat perilaku politik Indonesia tak pernah melampaui fase kekanak-kanakannya.

Entah berapa banyak Pemilu lagi harus ditempuh, dan berapa banyak cucuran keringat, darah dan air mata yang ditumpahkan untuk membuat air mata menjadi mata air kebahagiaan dan kemakmuran negeri.

Pengalaman ketertindasan, diskriminasi, dan eksploitasi memang pantas disesali dan dimusuhi. Namun, manusia tidaklah hidup sekadar untuk memerangi keburukan. Mereka hidup dengan tujuan yang positif, untuk menghadirkan kebaikan.

Melampaui kepedihan diperlukan konsepsi patriotisme yang lebih progresif. Patriotisme yang tidak cuma bersandar pada apa yang bisa dilawan, tetapi juga pada apa yang bisa ditawarkan. Proyek historisnya bukan hanya menjebol, melainkan juga membangun, memperbaiki keadaan negeri. Itulah tugas historis generasi pelanjut!

 

(Belajar Merunduk)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: naratimes.com


Halaman:

Komentar