Perjalanan 46 Kilometer Qory: Kisah Haru di Balik Bantuan PNM untuk Korban Bencana Aceh

- Kamis, 25 Desember 2025 | 18:00 WIB
Perjalanan 46 Kilometer Qory: Kisah Haru di Balik Bantuan PNM untuk Korban Bencana Aceh

Wilayah Aceh dan Sumatera kembali dihantam bencana. Dampaknya luar biasa. Banyak keluarga kehilangan segalanya: rumah, barang berharga, bahkan akses untuk memenuhi kebutuhan paling dasar seperti pakaian dan makanan. Situasinya benar-benar memprihatinkan.

Di tengah kondisi sulit ini, PNM, lembaga keuangan yang fokus memberdayakan perempuan, turun tangan. Melalui program PNM Peduli, mereka mengirimkan bantuan konkret. Bukan cuma sekadar kiriman, tapi barang-barang yang benar-benar dibutuhkan: pakaian untuk semua usia, jaket, selimut, perlengkapan ibadah, sampai obat-obatan dan logistik. Totalnya mencapai 579 kilogram.

Menariknya, bantuan seberat itu merupakan hasil aksi kolektif dari para insan PNM sendiri. Mereka bahu-membahu mengumpulkannya untuk saudara-saudara di Sumatera dan Aceh.

Sebelum kiriman ini, upaya bantuan sudah berjalan. PNM sebelumnya mendirikan posko kesehatan gratis dan menyediakan akses air bersih. Mereka juga menyalurkan beras satu ton plus seribu porsi produk olahan nasabah, seperti rendang dan abon siap santap. Semua barang ini disortir dengan teliti. Agar cepat sampai dan kondisinya terjaga, pengirimannya menggunakan pesawat.

Perjalanan relawan PNM Peduli menuju lokasi bencana memakan waktu delapan jam dari Jakarta. Tujuan mereka adalah Posko Bantuan Masjid Al-Ikhlas di Tamiang, Aceh. Misi mereka sederhana: meringankan beban, meski hanya sedikit, bagi mereka yang kehilangan banyak.

Namun begitu, di balik perjalanan itu, terselip cerita yang menyentuh. Tim PNM bertemu dengan seorang pria bernama Qory, asal Langsa. Ia adalah salah seorang penerima bantuan.

Yang membuatnya haru, Qory harus berjalan kaki pulang ke Langsa jaraknya sekitar 46 kilometer atau setara sepuluh jam perjalanan. Ia kesulitan menemukan kendaraan yang bisa menumpanginya. Bayangkan, ia harus menempuh jarak sejauh itu sambil membawa bantuan sandang dan pangan untuk keluarganya.


Halaman:

Komentar