Rig Pertamina di Aceh Tamiang Jadi Stasiun Pengisi Daya bagi Korban Banjir

- Minggu, 21 Desember 2025 | 13:35 WIB
Rig Pertamina di Aceh Tamiang Jadi Stasiun Pengisi Daya bagi Korban Banjir

Kata-kata itu diucapkan Siti (38), warga Desa Alur Cucur, dengan nada lega yang terdengar jelas. Isolasi akibat putusnya aliran listrik dan jaringan komunikasi memang terasa sangat mencekam, terutama saat malam tiba.

Mereka datang dari enam desa sekitarnya: Alur Batu, Alur Cucur, Alur Manis, Landu, Tempel, dan Lumpuran. Ada yang berjalan kaki, ada yang naik motor berboncengan. Sebagian bahkan membawa anak-anak, duduk menunggu di pinggir area, ditemani cahaya lampu yang perlahan-lahan kembali menyala.

“Kalau malam gelap sekali. Anak-anak takut. Lampu emergency ini sangat membantu,”

Ucap Rahmad, warga Desa Alur Manis, sambil menggenggam erat lampu daruratnya yang baru terisi penuh. Bantuan yang diberikan Pertamina Drilling ternyata tak cuma stop kontak. Mereka juga menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan siap santap dua kali sehari, sembako, air bersih, dan air minum kemasan bagi warga yang terdampak.

“Dalam kondisi seperti ini, bantuan makanan dan air sangat berarti. Setidaknya kami tidak merasa sendirian,” tutur Yuliana, warga Desa Landu.

Jadi, dalam kesunyian dan kegelapan pasca-banjir bandang, Rig PDSI19.1 bertransformasi. Ia bukan lagi sekadar instalasi industri. Ia menjadi ruang singgah yang hangat, tempat warga mengisi daya perangkat mereka, berbagi cerita, dan saling menguatkan. Sebuah titik terang, dalam arti yang sesungguhnya.


Halaman:

Komentar