Nah, apa yang akan dilakukan? Bank sentral berencana melonggarkan aturan valuta asing. Targetnya jelas: mendorong perusahaan-perusahaan dan institusi di dalam negeri untuk membawa pulang aset dolar mereka yang selama ini dititipkan di luar negeri. Dengan begitu, dolar yang beredar di pasar lokal diharapkan bertambah.
Tekanan terhadap won sendiri bukan tanpa sebab. Menurut analisis, ada arus deras investasi ke luar negeri belakangan ini. Baik dari dana pensiun nasional, korporasi besar, hingga investor ritel, semua ramai-ramai menempatkan dananya di aset luar Korea. Alhasil, permintaan dolar melonjak, sementara pasokannya terbatas.
Dampaknya langsung terlihat di grafik. Pada Kamis lalu, won sempat terjun bebas ke level 1.482,1 per dolar. Itu adalah posisi terendah yang tercatat sejak bulan April. Kalau dilihat dari paruh kedua tahun ini saja, pelemahannya sudah menyentuh lebih dari 8 persen. Cukup dalam.
Jadi, langkah BOK ini seperti upaya darurat. Mereka berusaha menenangkan pasar dengan menyediakan lebih banyak dolar, sambil berharap sentimen terhadap won bisa membaik. Efektif atau tidak, kita lihat saja perkembangan di pekan-pekan mendatang.
Artikel Terkait
Seica Siap Luncurkan Single Baru, Ungkap Tantangan Sinkronisasi Jadwal
Pemerintah Inggris Akui Serangan Siber, Tapi Bungkam Soal Dalang
Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bawa Air Bersih dan BBM untuk Korban Banjir Aceh
Pemerintah Siapkan Formula Bea Keluar Batu Bara, Berlaku Saat Harga Melambung