Sedangkan untuk kawasan yudikatif, ada 23 personel yang terlibat. Masa kerjanya sedikit lebih panjang, dari Desember 2025 sampai Desember 2027, dengan KSO PT Perentjana Djaja dan PT Disiplan Consult.
Namun begitu, dua proyek besar itu bukan satu-satunya. Menurut Adi, masih ada empat paket pekerjaan supervisi infrastruktur strategis lainnya yang juga digarap.
Misalnya, pembangunan jalan kawasan pendukung yang melibatkan 25 personel. Lalu ada Embung 1B dan 1C, masing-masing dikerjakan oleh 36 personel. Tak ketinggalan, proyek kolam retensi dengan 34 personel. Semua punya timeline serupa, dimulai akhir tahun ini dan ditargetkan rampung menjelang akhir 2027. Konsorsium perusahaannya pun beragam, menunjukkan skala dan kompleksitas pekerjaan.
Secara keseluruhan, progres Tahap II ini terlihat solid. Dari total 28 paket pekerjaan yang direncanakan untuk periode 2025-2028, 26 di antaranya sudah ditandatangani. Rinciannya, 14 paket untuk pembangunan fisik dan 12 paket untuk manajemen konstruksi atau supervisi.
Angka itu bukan sekadar capaian di atas kertas. Ia menandai peralihan menuju fase yang lebih nyata: pelaksanaan konstruksi di IKN yang semakin intensif, terencana, dan terintegrasi. Gayung telah bersambut, kini tinggal eksekusi di lapangan.
Artikel Terkait
Polytron G3 Geser Raksasa China di Pasar Mobil Listrik
API Desak Pemerintah Awasi Ketat PP Pengupahan, Khawatir Ancam Industri dan Pekerja
Indonesia Lampaui Target, Raih Emas ke-85 di Voli Pantai SEA Games
Aitana Bonmati dan Sarina Wiegman Kembali Berjaya di The Best FIFA Awards 2025