Setelah hampir sembilan dekade, Volkswagen akhirnya menutup salah satu pilar produksinya di tanah air. Pabrik ikonik mereka di Dresden, Jerman, resmi menghentikan aktivitas perakitannya. Ini adalah pertama kalinya dalam 88 tahun perusahaan itu menutup fasilitas manufaktur di negara asalnya.
Langkah ini, tentu saja, bukan tanpa alasan. Volkswagen sedang terhimpit. Permintaan mobil di pasar-pasar kunci seperti Eropa dan China melemas. Belum lagi kebijakan tarif dari Amerika Serikat yang menambah tekanan. Semua itu berdampak langsung pada arus kas mereka.
Menurut sejumlah analis, situasi keuangan yang pelik ini memaksa VW untuk berbenah. Strategi investasi pun ditata ulang. Untuk lima tahun mendatang, mereka mengalokasikan dana sekitar 160 miliar euro. Angka itu lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Fokusnya jelas: menekan biaya dan mempertahankan profitabilitas di tengah transisi menuju era elektrifikasi dan gejolak pasar global yang tak menentu.
Artikel Terkait
Mister Aladin Siapkan Cashback Rp 350 Ribu untuk Liburan Akhir Tahun
Menhub Dudy Ingatkan Keselamatan Laut Jadi Prioritas Jelang Libur Panjang
Pasca Kebakaran Maut, 10 Gedung di Jakarta Terkena Peringatan Resmi
Polisi Tantang Roy Suryo Cs Ajukan Praperadilan Soal Status Tersangka