"Jalur-jalur ini menjadi fokus utama karena perannya yang strategis dalam mendukung arus mudik lokal, pariwisata, dan distribusi logistik selama Nataru," kata Heru.
Lalu, bagaimana cara mengatasi antrean dan kepadatan yang sudah bisa dibayangkan? ASDP mengandalkan sistem digital mereka, Ferizy. Aplikasi ini diharapkan bisa membantu masyarakat mengatur perjalanan dengan lebih tertib. Soal tiket, kebijakannya cukup ketat.
Tiket hanya bisa didapatkan via aplikasi atau situs Ferizy dan mitra resminya. Pembayarannya fleksibel, bisa lewat ATM, e-banking, dompet digital, atau gerai ritel seperti Alfamart dan Indomaret. Yang penting diingat: jangan harap bisa beli tiket langsung di pelabuhan.
"Tidak ada penjualan tiket di area pelabuhan, dan pengguna jasa wajib memiliki tiket paling lambat satu hari sebelum keberangkatan serta datang sesuai jadwal yang tertera," tegas Heru.
Di lapangan, persiapan juga diperkuat. Customer service bakal berjaga 24 jam. Di lintasan Merak-Bakauheni, layanan Express II akan dioperasikan. Fasilitas pendukung seperti toilet portable dan penerangan pelabuhan juga dioptimalkan. Tak lupa, koordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, TNI, dan BMKG terus dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk cuaca buruk.
Semua langkah itu diambil agar perjalanan masyarakat selama liburan panjang nanti bisa berjalan lancar dan, yang paling utama, aman.
Artikel Terkait
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga
Pemerintah Genjot Populasi Sapi Perah untuk Kurangi Ketergantungan Susu Impor