“Memang apa yang kami lakukan untuk menjaga pengetatan di pintu masuk pelabuhan, baik kerja sama pengamanan dengan yang disediakan oleh BUP, maupun pengamanan dari kami sendiri. Kami kerja samakan juga dengan pihak eksternal, seperti TNI AL,” jelas Dessy.
Pada musim Nataru ini, penyaringan akan dilakukan ekstra ketat. Bahkan, sistem pengecekan berlapis atau double checking akan diterapkan. Prosesnya tidak hanya di pelabuhan saat sebelum naik, tetapi berlanjut hingga di atas kapal.
“Ketika melakukan check in dan ke atas kapal juga tetap kita lakukan pengecekan tiket dan identitas. Sehingga lolosnya penumpang tidak bertiket kita minimalisir,” katanya.
Langkah-langkah pengamanan ini bukan tanpa alasan. Pelni memproyeksikan pergerakan penumpang selama Nataru bakal mencapai 555.962 orang. Angka itu naik sekitar 0,81 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya. Bayangkan kerumunan itu di pelabuhan yang sebagian besar masih “terbuka”. Tentu, kewaspadaan harus ditingkatkan.
Artikel Terkait
Garuda Pertiwi Naik Peringkat, Tapi Jalan di Asia Masih Terjal
OJK: Ekonomi Global Mulai Stabil, Tapi Risiko Fiskal Masih Mengintai
Wings Air Buka Rute Langsung Malang-Lombok, Liburan Akhir Tahun Makin Lancar
Setengah Abad Mengukir Rumah, BTN Tembus Rp504 Triliun KPR