Kertajati Sepi, Whoosh Ramai: Pergeseran Arus Turis Asing di Jawa Barat

- Rabu, 03 Desember 2025 | 11:06 WIB
Kertajati Sepi, Whoosh Ramai: Pergeseran Arus Turis Asing di Jawa Barat

Tren yang sama sekali berbeda justru terjadi di jalur rel. Kereta cepat Whoosh malah mencatatkan lonjakan fantastis. Sepanjang sepuluh bulan pertama 2025, tercatat 160.648 kedatangan warga negara asing melalui stasiun-stasiunnya di Padalarang, Tegalluar, dan Karawang. Angka itu melonjak hampir 49% dari tahun sebelumnya.

Khusus bulan Oktober saja, ada 16.431 kedatangan WNA, naik lebih dari 20% secara tahunan. Stasiun Padalarang menjadi gerbang utama, menyumbang 86,31% dari total angka tersebut.

"Moda kereta cepat kini menjadi salah satu akses penting bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Jawa Barat," ujar Ninik.

Meski datanya belum sepenuhnya rinci, ada dugaan kuat bahwa belasan ribu turis yang sebelumnya mungkin masuk lewat bandara, kini beralih naik Whoosh. Sayangnya, sistem pencatatan kereta cepat ini masih sederhana, hanya membedakan WNI dan WNA, tanpa rincian kewarganegaraan.

"Mungkin lewatnya kereta Whoosh, ya. Tapi kita belum bisa mendeteksi orang asing itu dari negara mana, karena datanya terbatas. Hanya WNI dan WNA saja," ujarnya menjelaskan keterbatasan data itu.

Dari temuan ini, BPS melihat adanya pergeseran pola mobilitas yang signifikan. Infrastruktur baru seperti Whoosh rupanya mulai mengubah peta perjalanan internasional menuju Jawa Barat. Padalarang kini jadi titik favorit turis, sementara Stasiun Karawang lebih banyak didominasi oleh pekerja asing.

Di sisi lain, masa depan Bandara Kertajati tampaknya masih bergantung pada satu hal: kemampuan menghadirkan dan mempertahankan rute-rute internasional yang lebih beragam. Tanpa itu, arus turis asing langsung ke Jabar via udara mungkin akan tetap sepi.


Halaman:

Komentar