Rapat pleno lengkap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bakal digelar awal Desember nanti. Tepatnya, tanggal 9. Forum besar ini rencananya akan dihadiri seluruh jajaran, mulai dari Mustasyar, A'wan, Syuriyah, Tanfidziyah, sampai para pimpinan lembaga dan badan otonom.
Ketua PBNU, Moh Mukri, menegaskan betapa krusialnya forum konstitusional ini. Menurutnya, rapat pleno penting untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan organisasi, agar semuanya berjalan sesuai rel yang sudah ditetapkan. Ia juga menyoroti satu hal: keputusan Syuriah yang memberhentikan Yahya Cholil Staquf dari posisi Ketua Umum dianggap final. Titik.
"Insyaaallah. Salah satu agendanya adalah penetapan Pj Ketum PBNU," ujar Mukri dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).
Ia menambahkan, seluruh proses ke depan akan dijalankan dengan penuh kehati-hatian, mengedepankan nilai-nilai keulamaan dan tata tertib organisasi. PBNU pun mengimbau warga Nahdliyin untuk tetap tenang, menjaga ukhuwah, dan hanya merujuk pada informasi resmi dari pihak mereka. Tujuannya jelas: menghindari spekulasi yang kerap memanas di ruang publik.
Di sisi lain, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sudah lebih dulu bersuara lantang. Ia menegaskan bahwa status Gus Yahya sebagai Ketum telah berakhir sejak 26 November 2025 lewat tengah malam.
Artikel Terkait
Anggota DPR Usman Husin Tantang Menteri Kehutanan: Kalau Tak Mampu, Mundur Saja!
Pramono Anung: Modifikasi Cuaca Harus Merambah Bekasi dan Tangerang
Jaring Sabut Kelapa Karya Warga Binaan Cirebon Tembus Pasar Korea
Lima Wisatawan Terjebak di Curug Seribu Usai Debit Air Melonjak Drastis