Apalagi, pemerintah dinilai punya komitmen kuat untuk mendukung kebangkitan sektor properti. Selama ini, properti memang jadi salah satu pilar penting pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,64 triliun hingga kuartal III-2025. Sayangnya, angka ini turun 4,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,77 triliun.
Meski begitu, ada kabar baik. Pengakuan penjualan justru naik tipis jadi Rp1,65 triliun, tumbuh 1,2 persen dari kuartal III-2024 yang sebesar Rp1,63 triliun.
Sementara itu, pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan mal sebesar Rp988,8 miliar, turun 13,3 persen dari Rp1,14 triliun. Kemudian, laba komprehensif kuartal III-2025 tercatat senilai Rp28,21 miliar.
(Dhera Arizona)
Artikel Terkait
Purbaya Soroti Saham Gorengan di Balik IHSG Tembus 8.602
Harta Karun 10 Kg Emas Terungkap dari Loker Eks Perdana Menteri Bangladesh
Dahlia Poland dan Fandy Christian Ungkap Hubungan Harmonis Pasca-Perceraian
Gus Yahya Tegas: Polemik Pemberhentian Harus Berakhir, NU Tak Boleh Terganggu