OJK Minta Bank Tak Buru-buru Turunkan Suku Bunga

- Selasa, 25 November 2025 | 18:30 WIB
OJK Minta Bank Tak Buru-buru Turunkan Suku Bunga

Dari sisi penghimpunan dana, ceritanya tak jauh berbeda. Suku bunga tertimbang DPK rupiah menunjukkan tren penurunan bulanan, turun 11 bps menjadi 2,78 persen di September dari 2,89 persen di Agustus. Penurunan ini didorong oleh membaiknya suku bunga deposito rupiah, yang anjlok dari 5,24 persen menjadi 4,96 persen.

"Umumnya, penurunan BI Rate cenderung diikuti dengan penurunan suku bunga kredit meskipun dengan jeda waktu tertentu, seiring dengan proses transmisi kebijakan moneter," tutur dia.

Nah, melihat kondisi ini, OJK memperkirakan masih ada ruang bagi suku bunga kredit untuk turun lagi. Apalagi, ini sebagai respons dari penurunan BI Rate di 2025, yang kemungkinan akan makin kuat jika suku bunga global juga ikut melandai.

Dengan ekspektasi penurunan suku bunga global pada triwulan IV-2025, ruang untuk penurunan lebih lanjut masih terbuka. Meski begitu, implementasinya nanti sangat bergantung pada strategi tiap bank dan struktur biaya mereka, terutama yang terkait dengan biaya dana (Cost of Fund/CoF).

"Bank perlu mengoptimalkan strategi pendanaan mereka, terutama dengan meningkatkan porsi dana murah (low-cost funding)," kata Dian.

Upaya ini, baginya, punya dampak ganda. Selain menciptakan fleksibilitas dalam menetapkan suku bunga kredit, langkah ini juga penting untuk menjaga daya saing dan profitabilitas bank di tengar pasar yang terus berubah dengan cepat.


Halaman:

Komentar