WASHINGTON - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kembali mengguncang dunia teknologi. Amazon baru saja mengumumkan akan memangkas lebih dari 14.000 karyawan di hampir semua lini bisnisnya. Yang menarik, posisi insinyur justru menjadi yang paling terpukul.
Dokumen yang diajukan di negara bagian Washington, California, New Jersey, dan New York mengungkapkan fakta mengejutkan: hampir 40 persen dari 4.700 PHK di Washington adalah insinyur. Data ini dilaporkan Amazon melalui pengajuan Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja (WARN) kepada instansi setempat.
Angka-angka tersebut sebenarnya hanya sebagian dari total PHK yang diumumkan Oktober lalu. Tapi tidak semua data langsung bisa diakses karena perbedaan aturan pelaporan WARN di tiap negara bagian.
Di sisi lain, keputusan PHK ini menjadi yang terbesar dalam 31 tahun sejarah Amazon. Perusahaan raksasa ini pun ikut meramaikan daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan pemangkasan karyawan tahun ini - anehnya, di saat kas mereka justru melimpah dan laba melonjak.
Menurut data Layoffs.fyi, total sudah hampir 113.000 PHK terjadi di 231 perusahaan teknologi. Tren yang sebenarnya sudah dimulai sejak 2022, ketika bisnis berusaha beradaptasi dengan kehidupan pasca pandemi Covid-19.
CEO Amazon Andy Jassy memang punya misi khusus. Selama bertahun-tahun dia berusaha mengubah budaya perusahaan agar beroperasi layaknya startup terbesar di dunia. Caranya? Dengan mendorong staf berbuat lebih banyak meski sumber daya terbatas, plus mengurangi birokrasi yang membelit.
Perusahaan juga mengalihkan sumber daya untuk berinvestasi lebih besar di kecerdasan buatan (AI). Jassy sendiri pernah memprediksi di bulan Juni bahwa jumlah karyawan Amazon akan menyusut dalam beberapa tahun ke depan, seiring meningkatnya efisiensi berkat AI.
Artikel Terkait
Tukang Ojek di Bendungan Hilir Beraksi Dua Kali, Korbankan Pegawai Pajak
G20 Johannesburg Sepakati Deklarasi Iklim, AS Ditinggal Sendiri
Kado Spesial di Hari Ulang Tahun Nino RAN: Istri Dokter Gigi Umumkan Kehamilan Pertama
Transformasi Digital Bank Mandiri Pacu Ekosistem Keuangan, Transaksi Tembus Rp22.000 Triliun