Ia menambahkan, "Malang memang sudah terkenal sejak dulu karena kecintaan masyarakatnya pada sepak bola sangat besar. Buktinya langsung terlihat di seri pertama ini, langsung diikuti lebih dari 120 sekolah. Kami sangat mengapresiasi hasil kerja keras semua pihak yang terlibat."
Rasa optimisnya tidak berhenti di situ. Timo meyakini bahwa gelaran MLSC ini akan menjadi katalisator bagi lahirnya talenta-talenta baru sepak bola wanita tingkat nasional yang berasal dari Malang. Keyakinannya ini juga didukung oleh fakta bahwa selama kompetisi sepak bola wanita sempat vakum, Malang masih memiliki Arema FC Women yang tetap konsisten beraktivitas.
Timo Scheunemann bahkan menyebut event MLSC Malang ini sebagai momen bersejarah. "Sekarang ini bisa dikatakan sebagai hari kelahiran sepak bola putri di Malang. Saat ini kita benar-benar membangun fondasinya dari tingkat paling dasar," jelas pelatih yang pernah menangani Timnas Wanita U-16 tersebut.
Ia menegaskan, "Kami membangun dengan metode yang tepat dari dasar, sehingga ketika nanti para pemain ini masuk ke tingkat yang lebih tinggi seperti Hydroplus U-15 dan U-18, kualitas teknik dan mental mereka sudah sangat mumpuni dan siap bersaing."
Artikel Terkait
Investasi Raksasa Samsung & Hyundai di Korsel: Strategi Triliunan Won Pasca Kesepakatan AS
Hasil Final MilkLife Soccer Challenge Malang 2025/26: MI Al Ihsan & SDN Mojorejo 01 Juara
Kebakaran Jatipulo Jakarta Barat: 50 Rumah Hangus, 350 Jiwa Mengungsi (Update)
Tarif LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Rp 60.000? Ini Kata Resmi Pramono Anung