Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Kontroversi dan Rekayasa Gibran Cawapres
Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2007-2022, Prof Henri Subiakto, secara terbuka mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyatakan kekecewaannya terhadap berbagai kontroversi yang muncul di akhir masa kepemimpinan Jokowi.
Dalam siaran Forum Keadilan Tv di Jakarta, Selasa, 4 November 2025, Henri mengungkapkan bahwa awalnya ia sangat bangga dengan Jokowi. Euforia itu muncul melihat kesuksesan Jokowi yang berawal dari Walikota Solo, lalu Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden Indonesia.
Namun, menurut penilaiannya, seiring berjalannya waktu, banyak kebijakan dan pernyataan Jokowi yang dinilai kontroversial. Henri menilai konsistensi Jokowi dipertanyakan, dimana perkataannya seringkali berubah dari hari ke hari.
Puncak Kekecewaan: Pencalonan Gibran Rakabuming Raka
Puncak kekecewaan Prof Henri adalah ketika Jokowi dianggap mendahulukan kepentingan keluarga, khususnya dengan memaksakan pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden.
Henri mempertanyakan kesiapan Gibran untuk menduduki posisi strategis tersebut. Ia bahkan meragukan kualifikasi Gibran untuk menjadi Walikota Solo, apalagi Wakil Presiden, dengan menyoroti masalah kejelasan pendidikannya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
BIMTEKNAS PKS 2025: Strategi Penguatan Pejabat Publik untuk Tata Kelola & Kesejahteraan
Anggaran Pemda Selalu Terealisasi Penuh, Ketua Banggar DPR RI: Pasti Habis
Luhut Binsar Panjaitan Disebut Dewa Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Faktanya
Ahli Hukum UI Bela Adies Kadir: Slip of The Tongue, Bukan Penghinaan