Ismail Fahmi lebih lanjut memaparkan bahwa tren narasi demonstrasi menuju DPR mengalami lonjakan signifikan dalam waktu singkat. Puncaknya terjadi antara tanggal 19 Agustus hingga 25 Agustus 2025.
"Dari analisis yang kami lakukan, terlihat jelas adanya penggiringan opini yang telah direncanakan sejak awal. Akun-akun anonim turut berperan dalam memanfaatkan momen ini," tambahnya.
Pentingnya Respon Cepat terhadap Isu di Media Sosial
Ismail Fahmi menekankan pentingnya peran lembaga negara dalam memantau dan merespons cepat isu-isu yang berkembang liar di media sosial. Ia menyarankan agar setiap informasi yang terdeteksi tidak akurat segera diklarifikasi untuk mencegah penyebaran opini yang menyesatkan.
Tujuan Pemeriksaan oleh MKD DPR
Ketua MKD DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, menyatakan bahwa pemeriksaan pendahuluan ini bertujuan mencari kejelasan atas rangkaian peristiwa yang menarik perhatian publik antara 15 Agustus hingga 3 September 2025, yang berhubungan dengan penonaktifan kelima anggota DPR tersebut.
Selain pakar media sosial, MKD juga menghadirkan sejumlah saksi ahli lainnya, termasuk ahli kriminologi, ahli hukum, ahli sosiologi, ahli analisis perilaku, serta perwakilan dari Setjen DPR RI dan wartawan parlemen.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Soroti Jalan Hukum untuk Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD Geram, Ancang-ancang Dobrak MK dari Dalam
Rektor Paramadina Serukan Pembagian Adil Anggaran untuk PTN dan PTS
Prabowo Turun Langsung, Pantau Perbaikan Jalan Lembah Anai Pascabencana