Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Dianggap Tak Berdasar & Tendensius

- Rabu, 16 Juli 2025 | 11:30 WIB
Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Dianggap Tak Berdasar & Tendensius

Menurutnya, para purnawirawan lebih menempatkan masa depan bangsa sebagai prioritas utama, sehingga sekecil apa pun ancaman terhadap masa depan negara akan mereka sikapi dengan serius.


"Para purnawirawan juga elemen masyarakat yang punya integritas. Karena itu, mereka tidak akan mudah diperalat oleh pihak mana pun. Karena itu, kalau Jokowi menuding ada kekuatan besar dibalik usulan pemakzulan Gibran, berarti Jokowi tak memahami dan meremehkan integritas purnawirawan terhadap bangsa dan negara," tutur Jamiluddin.


Bagi purnawirawan, menurut Jamiluddin, sekecil apapun yang dapat menyuramkan bangsa dan negara tentulah akan mereka lawan.


"Jadi, sungguh naif kalau ada tuduhan bahwa ada kekuatan besar yang dapat menyetir mereka. Ini terkesan meremehkan integritas purnawirawan TNI," tegasnya.


Sebagai mantan presiden, Jamiluddin menambahkan Jokowi harusnya menyampaikan tuduhan tersebut dengan bukti. 


"Dengan begitu, Jokowi tidak dinilai menyebarkan rumor. Ini tentu sangat potensial memecah keutuhan bangsa," imbuhnya.


Sebelumnya, Jokowi curiga ada agenda besar politik di balik polemik ijazahnya, termasuk upaya pemakzulan putranya Gibran dari kursi Wakil Presiden.


"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik, di balik isu-isu ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi saat ditemui di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025).


Menurut dugaan Jokowi, salah satu motif dari agenda besar politik adalah untuk menurunkan reputasi politiknya. 


Termasuk mengaburkan prestasi-prestasi yang ia lakukan selama dua periode memimpin sebagai Presiden RI. 


"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," ujar dia. 


"Termasuk itu (isu pemakzulan) jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik," ucap Jokowi.


Meski demikian, Jokowi menyatakan dirinya merespons itu secara biasa saja. 


"Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa," imbuh dia


Sumber: Tribunnews 


Halaman:

Komentar