MURIANETWORK.COM - Presiden Prabowo Subianto serius melakukan penghematan besar-besaran pada anggaran belanja negara. Bahkan dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025, efisiensi anggaran 2025 ditargetkan sebesar Rp 306,6 Triliun.
Regulasi tersebut pun berimbas pada berbagai hal. Termasuk anggaran belanja kementerian/lembaga 2025 yang dipangkas hingga Rp 256,1 Triliun dan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dikurangi sebesar Rp 50,5 Triliun.
"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, yang alasan untuk nyolong, saya ingin hentikan," tutur Prabowo dalam sambutannya di pembukaan Kongres Muslimat NU XVIII, Surabaya (10/2).
Dalam penerapannya, Prabowo mengakui bahwa ada pihak yang tidak sepakat dengan keputusannya menghemat anggaran. Namun, hal ini tidak dihiraukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Saya mau menghemat uang uang itu untuk rakyat untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat (Program Makan Bergizi Gratis). Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330 Ribu sekolah," imbuhnya.
Artikel Terkait
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi