Kasmudjo sendiri diketahui tinggal di Pogung Kidul, Sleman, Yogyakarta.
Kisruh yang Berulang
Sebenarnya, status Kasmudjo ini sudah jadi bahan perdebatan panjang. Ceritanya berliku-liku.
Pada 2017, dalam acara Dies Natalis UGM, Jokowi dengan jelas menyebut Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsinya. Ia bahkan mengenang Kasmudjo sebagai sosok yang galak.
Namun, delapan tahun kemudian, tepatnya Mei 2025, narasi itu berubah. Usai menjenguk Kasmudjo, Jokowi merevisi pernyataannya. Ia menegaskan Kasmudjo adalah dosen pembimbing akademik, bukan skripsi. Pembimbing skripsinya, kata Jokowi, adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitra.
Di lain pihak, Kasmudjo sendiri punya cerita. Saat dikunjungi Jokowi pada Mei 2025 itu, ia menyangkal membimbing skripsi presiden. Ia juga mengaku tidak tahu-menahu soal ijazah dan menyebut nama Prof. Sumitro sebagai pembimbing yang sebenarnya.
Kemudian, ketika Rismon Sianipar mendatanginya pada Juni 2025, sanggahan Kasmudjo justru lebih keras. Ia bukan hanya menolak klaim sebagai pembimbing skripsi, tapi juga menampik statusnya sebagai pembimbing akademik Jokowi. Alasannya, saat itu pangkatnya masih Golongan IIIB, sehingga belum memenuhi syarat untuk membimbing skripsi mahasiswa.
Jadi, di mana kebenarannya? Semuanya masih simpang siur. Setiap pihak punya narasinya sendiri, meninggalkan publik dengan segudang tanda tanya.
Artikel Terkait
Analis Bantah Rumor Persaingan Dasco dan Sjafrie di Lingkaran Prabowo
Jeritan Netizen Beli Hutan: Sindiran Pedih di Balik Bencana Aceh dan Sumatera
Sjafrie Sjamsoeddin: Tukang Cuci Piring atau New Luhut di Era Prabowo?
Keluarga Maruf Amin Bantah Klaim Restu untuk Zulfa Mustofa