Pohon Tumbang di Langenharjo: Tanda Alam Sebelum Wafatnya Raja Solo Pakubuwono XIII

- Minggu, 02 November 2025 | 20:00 WIB
Pohon Tumbang di Langenharjo: Tanda Alam Sebelum Wafatnya Raja Solo Pakubuwono XIII

Profil Singkat Pakubuwono XIII dan Keluarga

Pakubuwono XIII adalah anak kedua sekaligus putra tertua dari Pakubuwono XII. Almarhum memiliki 35 saudara kandung dari enam istri yang dinikahi PB XII. Gusti Neno sendiri adalah adik ke-27 dari almarhum.

PB XIII meninggalkan tujuh orang anak, termasuk putra bungsu, KGPH Purbaya, yang merupakan putra mahkota.

Detik-Detik Wafat dan Prosesi Pemakaman Raja Solo

Pakubuwono XIII wafat dalam usia 77 tahun pada pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Sukoharjo, setelah mengalami komplikasi penyakit. Jenazahnya tiba di Keraton Solo sekitar pukul 10.45 WIB.

Rencananya, jenazah akan diarak menggunakan kereta kencana pusaka yang ditarik delapan ekor kuda. Kereta ini terakhir kali dipugar pada masa Pakubuwono X dan hanya digunakan untuk mengiringi jenazah raja.

Menurut KGPH Puger, adik kandung almarhum, kereta jenazah akan membawa jenazah dari dalam keraton hingga ke Ndalem Wuryoningratan, sebelum kemudian dilanjutkan dengan ambulans menuju Kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Setelah disemayamkan di Masjid Pujosono, jenazah dijadwalkan diberangkatkan pada Rabu, 5 November 2025, melalui Magangan dan Alun-Alun Kidul. Prosesi pemakaman raja pada dasarnya serupa dengan masyarakat umum, namun dengan lokasi dan tempat khusus seperti Parasdya.

KPH Eddy Wirabhumi, salah seorang kerabat keraton, menyebutkan bahwa kondisi Sinuhun sempat membaik sebelum akhirnya memburuk lagi pasca acara Adang Dal. "Beliau sudah lama sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi. Sudah sepuh juga," jelasnya.


Halaman:

Komentar