"Jangan kita lagi, karena kan kalau enggak ya semua kita lagi termasuk devidennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama government," tegasnya.
2. Penolakan Pembiayaan Proyek Family Office di Bali
Proyek kedua yang ditolak pembiayaannya dengan APBN adalah pembangunan family office. Proyek yang digagas oleh Luhut Binsar Pandjaitan ini rencananya akan dibangun oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan di Bali.
Family office adalah firma penasihat yang mengelola kekayaan untuk individu atau keluarga ultra-kaya, dengan tujuan menarik investasi asing ke sektor riil Indonesia.
Meski tidak keberatan dengan rencana pembangunan family office, Purbaya Yudhi bersikukuh untuk tidak mengalokasikan dana APBN. Ia menyatakan akan memfokuskan APBN untuk mendanai program-program yang dampaknya langsung terasa bagi perekonomian rakyat.
"Biar saja. Kalau DEN (Dewan Ekonomi Nasional) bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya enggak akan dialihkan ke sana," ujar Purbaya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Keputusan Menkeu Purbaya Yudhi untuk menolak dua proyek yang didanai APBN ini menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan fiskal negara. Kedua proyek tersebut adalah pembiayaan utang Kereta Cepat Whoosh dan proyek family office usulan Luhut Binsar Pandjaitan di Bali.
Sumber: Artikel Asli
Artikel Terkait
Innalillahi, Istri Hamil Tewas Usai Check-in ke Hotel dengan Pria Lain, Reaksi Suami Bikin Merinding!
Kronologi Mengerikan! Siswa SMP di Grobogan Tewas Usai Dibully dan Dihajar di Dalam Kelas
Viral! Airlangga Hartarto Kepergok Dorong Dedi Mulyadi, Ekspresi Kala Lihat Jusuf Kalla Bikin Pangling
Polisi Ungkap Detik-detik Pria Check In dengan Anti Puspita di Hotel: Kejadiannya Sangat Cepat!