jelasnya.
Meski begitu, ia tak menyerah. Di sela-sela kesibukan kerja, Stevi memaksakan diri untuk tetap berlatih. Mulai dari latihan shadow, skipping, hingga lari ia lakoni di waktu-waktu luang yang ada. Hasilnya? Sebuah medali emas yang membuktikan ketekunannya.
Kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi. Stevi punya harapan yang lebih besar. Ia berharap prestasinya bisa menjadi perhatian bagi pengurus badminton di Kalbar untuk lebih mendukung para atlet, dari yang masih anak-anak hingga dewasa.
"Semoga Pengurus Kalbar bisa lebih memperhatikan atletnya, mendukung atletnya yang berprestasi, baik dari anak-anak sampai dewasa supaya selalu ada regenerasi setiap tahunnya,"
pungkas Stevi.
Perlu diingat, ini bukan kali pertama Stevi menorehkan prestasi. Jejaknya di kejuaraan nasional dan internasional sudah cukup panjang. Sebelumnya, ia pernah meraih Juara 3 Ganda Taruna di Bangka Belitung pada Kejurnas 2017. Lalu ada Juara 3 O2SN SMA se-Indonesia tahun 2019 untuk kategori tunggal. Dan yang cukup fenomenal, tak lama sebelum juara di Malang, ia juga menyabet Juara 2 di pertandingan tunggal dewasa di Xian, China, tepatnya pada 18 Oktober 2025.
Artikel Terkait
Pelatih Malaysia Beri Pelukan Haru untuk Atlet Indonesia Usai Raih Emas
Audero dan Cremonese Tahan Lazio di Olimpico, Siap Hadapi Napoli
David Da Silva Hancurkan Pesta PSM di Kandang Sendiri
Cedera Gagalkan Mimpi Sabar/Reza di Semifinal World Tour Finals