"Sebelum turnamen, mereka menetapkan target setidaknya semifinal dan meraih medali di turnamen ini," tegas McPherson.
Posisi mereka kini memang lebih nyaman. Sementara Indonesia harus bergulat di laga penentu melawan Myanmar, Filipina bisa menikmati jeda. Mereka punya waktu untuk memulihkan tenaga.
Di sisi lain, momentum jelas ada di tangan mereka. Menumbangkan juara bertahan bukanlah prestasi kecil. Itu membuktikan bahwa Filipina U-22 bisa jadi kuda hitam paling berbahaya di turnamen ini.
McPherson sendiri memilih fokus pada pemulihan. Setelah dua pertandingan berat dalam empat hari, waktunya mengisi ulang energi.
"Fokus kami sekarang adalah menikmati istirahat... (waktunya) mengisi ulang, secara mental dan fisik,” tuturnya.
Artikel Terkait
Rendy Varera Sanjaya Sabet Perak di Lintasan Maut Chonburi
Putri KW Bangkit dari Tekanan, Bawa Indonesia Raih Poin Penting di Final SEA Games
Merah Putih Lagi-lagi Tersandung di SEA Games
Indra Sjafri Pasang Strategi Serang Mati-matian, Garuda Muda Tak Boleh Pulang dengan Kekalahan