PT Pelni Gelar Safety Drill Ketat untuk Jamin Keselamatan Penumpang Kapal
PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) secara rutin melaksanakan simulasi latihan keselamatan atau safety drill untuk mengantisipasi kejadian darurat di atas kapal. Simulasi penting ini dipantau langsung oleh Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, guna memastikan kesiapan seluruh kru.
Simulasi Kebakaran dan Evakuasi di KM Labobar
Berdasarkan pantauan di KM Labobar, simulasi dilakukan saat kapal sedang berlayar. Dalam skenario yang dibuat, anak buah kapal (ABK) harus menghadapi dan menangani insiden kebakaran di atas kapal penumpang. Dua regu darurat kapal bergerak cepat untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan melakukan proses evakuasi penumpang dengan alat pelindung diri (APD).
Kepala DPA-QHSSE Pelni, Aldrin Dalimunte, yang memimpin simulasi, memberikan penekanan pada manajemen stres dan penggunaan peralatan. "Tabung oksigen hanya bertahan setengah jam kalau stress, jadi diatur stressnya," ujarnya.
Simulasi Abandon Ship sebagai Langkah Terakhir
Selain simulasi pemadaman kebakaran (Fire Fighting Appliances/FFA), kru kapal juga melakukan simulasi evakuasi penumpang dalam situasi darurat yang ekstrem, yaitu meninggalkan kapal (abandon ship). Latihan ini mencakup prosedur lengkap, mulai dari mengarahkan penumpang untuk mengenakan jaket pelampung, menurunkan sekoci, hingga memandu penumpang masuk ke dalam sekoci dengan tertib.
Aldrin menegaskan, "Abandon ship adalah langkah terakhir yang harus diambil oleh nahkoda dengan pertimbangan matang bahwa meninggalkan kapal adalah opsi final."
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Tarif Transjakarta Naik Setelah 20 Tahun, Ini Besaran dan Alasannya
Pembunuhan Lansia di Jombang: Dibakar di Hutan Lamongan, Pelaku Rampas Uang hingga Mobil
Bansos Bukan Hadiah, Ini Hak Rakyat dan Larangan Penggunaannya Menurut Mensos
Munas MUI 2025: Bahayakan Agama, MUI Bahas Ancaman AI dan Algorithmic Religion