Dari Hobi Turunan Ayah, Astera Merajut Harapan Lewat Musik

- Rabu, 31 Desember 2025 | 18:55 WIB
Dari Hobi Turunan Ayah, Astera Merajut Harapan Lewat Musik

Di kancah musik indie Bali, nama Astera mulai terdengar. Band ini digawangi tiga pemuda asal Canggu: Rio yang jadi vokalis, Dode di gitar lead, dan Chandra yang mengurusi drum serta sequencer. Mereka sudah merilis karya sejak awal 2018, lho. Jadi bukan nama baru.

Genre mereka pop alternatif, dan katalognya sudah lumayan. Ada single, EP, sampai album penuh seperti "I'm Okay, I'm Not Okay" di 2019 dan "Better Days" yang rilis tahun lalu. Tapi, cerita di balik layar ternyata punya akar yang dalam. Perjalanan mereka ternyata tak lepas dari peran besar sang ayah.

"Awalnya sih cuma hobi turunan. Ayah kami penikmat musik berat. Lama-lama, kami yakin kalau berkarya lewat musik bisa bawa kebaikan dan harapan. Yang penting bermanfaat buat yang denger, entah buat menyembuhkan luka atau sekadar mengobati 'issues' mereka,"

kata Rio, Selasa (2/12/2025).

Chandra punya cerita serupa. Sejak kecil, dia sudah dicekoki musik dan alat-alatnya oleh sang Papa.

"Dari dulu udah dijejelin musik sama alat sama Papa. Sering diajak ke studio, sampai akhirnya dibikinin studio sendiri di rumah. Momen bikin lagu muncul karena liat temen-temen punya band. Coba-coba, eh nagih. Soalnya karya ini jadi sarana ekspresi buatku,"

ungkapnya.

Musik Itu Seperti Kopi Pagi, dan Inspirasi Datang dari Mana Saja

Buat personel Astera, musik punya fungsi yang unik. Bagi Chandra, karya-karyanya bisa jadi penyemangat, mirip seperti secangkir kopi di pagi hari.

"Mixed feeling sih, tapi kebanyakan jadi booster kayak kafein mungkin. Soalnya karya-karyaku sering berawal dari beat drum dan bass yang lumayan memacu adrenalin," paparnya.

Inspirasinya datang dari mana-mana. Chandra bahkan bercerita, salah satu lagu mereka terpicu dari mendengarkan album Michael Jackson.

"Waktu lagi dengerin album greatest hits-nya Michael Jackson, aku malah kepincut repetisi beat di salah satu track. Jadilah lagu 'Better Life'," ungkapnya.

Kalau Rio, sumber inspirasinya lebih random. Ambil contoh, toilet di pagi hari.


Halaman:

Komentar