Sementara itu, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan menegaskan bahwa pembangunan SPBU Nelayan di Tukak ini sejalan dengan misi Presiden untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan.
“Percepatan pembangunan fisik ini adalah untuk kesejahteraan rakyat terutama di pesisir nelayan. Ini merupakan bagian dari cerminan misi Presiden untuk mewujudkan ekonomi masyarakat di tingkat bawah,” kata Didit.
Ia menekankan, sinergi antar lembaga mutlak diperlukan agar program-program seperti ini bisa berjalan berkelanjutan, tidak sekadar seremonial belaka.
“Saya optimis bahwa program Presiden yang dikomandoi Kementerian Koperasi bisa berkolaborasi, bersinergi dan ke depan kegiatan Kopdes bisa berjalan baik,” ucap Didit.
Apresiasi juga datang dari Bupati Bangka Selatan, Reza Herdavid. Ia menyambut baik pembangunan SPBU dan aset fisik lainnya di Desa Tukak. Menurutnya, fasilitas ini akan memudahkan kehidupan masyarakat, khususnya para nelayan, dalam mengakses biosolar untuk keperluan melaut.
“Atas nama rakyat Bangka Selatan, kami berterima kasih. Kehadiran SPBU Nelayan akan membawa banyak kebaikan,” katanya.
Dukungan penuh juga disampaikan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto. Ia menegaskan komitmen perusahaannya untuk melayani kebutuhan energi masyarakat pesisir.
“Dengan SPBU ini Pertamina Patra Niaga berharap bisa membantu masyarakat nelayan dan pesisir untuk lebih efisien dalam berlayar sehingga akan tercipta multiplier effect yang banyak sehingga desa Tukak akan lebih maju dan makmur,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ferry Juliantono juga meresmikan kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kerja sama tersebut berkaitan dengan pengembangan koperasi modern di kawasan Kampung Nelayan, Desa Tukak, Bangka Selatan.
Artikel Terkait
Jasa Marga Prediksi 2,9 Juta Kendaraan Padati Tol Saat Mudik Nataru
Tiga Oknum Jaksa Terjerat OTT KPK dalam Kasus Pemerasan Warga Korea
Gubernur Pramono Anung Periksa Kesehatan Sopir Jelang Arus Mudik Nataru
Megawati Cerita Detik-Detik Evakuasi Korban Tsunami Aceh yang Masih Bernyawa di Atas Pohon