"Kampung haji ini merupakan amanah besar dari Presiden Prabowo. Jangan sampai ada pihak yang mencederai kebijakan strategis ini demi kepentingan sempit," pungkas Rivqy.
Di sisi lain, dari internal Danantara, CEO Rosan Roeslani telah memberikan gambaran tentang investasi ini. Fase awal mencakup akuisisi satu hotel yang sudah beroperasi, plus sejumlah aset pengembangan lain yang berorientasi "hospitality". Potensi kapasitasnya cukup besar, bisa mencapai sekitar 5.000 kamar hotel.
Rinciannya, melalui kerja sama dengan Thakher Development Company, Danantara mengamankan Novotel Makkah Thakher City. Hotel beroperasi dengan 1.461 kamar itu kini resmi masuk dalam portofolio. Mereka juga mendapatkan 14 bidang tanah, total sekitar 4,4 hektare, yang disiapkan untuk pengembangan ke depan.
"Penandatanganan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengamankan aset-aset strategis yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi para jemaah," ujar Rosan dalam keterangan tertulis, Senin (15/12).
Meski begitu, Rosan menegaskan bahwa pengembangan selanjutnya akan dilakukan bertahap. Semuanya harus melalui kajian kelayakan yang komprehensif, mematuhi regulasi, dan tentu saja, dengan standar tata kelola yang prudent. Langkahnya pasti, tapi tetap hati-hati.
Artikel Terkait
Pemerintah Gandeng DKI Luncurkan Pelatihan Gig Economy untuk 3.000 Gen Z Tiap Bulan
Pemulihan RSUD di Sumatera Mulai Terlihat, Giliran Puskesmas Disusul
Muarajambi Bangkit: Situs Kuno Sriwijaya Dihidupkan Kembali
Kereta Bandara Tertabrak Mobil, Layanan KRL Tangerang Kembali Beroperasi