Nah, usulan awal Washington yang digodok tanpa melibatkan sekutu Eropa Ukraina konon akan meminta Kyiv menarik diri dari Donetsk timur. Imbasnya, AS secara de facto mengakui Donetsk, Krimea, dan Lugansk sebagai wilayah Rusia. Sebuah poin yang tentu saja sulit diterima.
Menurut sejumlah saksi, Kremlin sendiri tampak menunggu. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan mereka berharap rekan-rekan AS akan memberi tahu hasil kerja mereka dengan Ukraina dan Eropa. "Kami berharap, segera setelah mereka siap," katanya kepada wartawan.
Klaim aneksasi Rusia sebenarnya sudah lama terdengar. Sejak September 2022, Moskow mengklaim empat wilayah Zaporizhzhia, Donetsk, Lugansk, dan Kherson sebagai bagiannya, meski kendali militer penuh atas keempatnya tak pernah benar-benar diraih.
Sementara itu, agenda Zelensky tetap padat. Ia diperkirakan akan melobi para pemimpin Uni Eropa di Brussels untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan guna mendukung pertahanan Ukraina. Dalam pidatonya, ia berusaha meyakinkan dunia bahwa sinyal agresif Putin bukan cuma ancaman untuk Ukraina.
"Penting bagi mitra kami untuk melihat ini, dan penting juga agar mereka tidak hanya melihatnya tetapi juga merespons," katanya dengan nada mendesak.
Zelensky secara khusus menyasar mitra di Amerika Serikat, yang kerap menyebut Rusia ingin mengakhiri perang. Menurutnya, Moskow justru berusaha merusak diplomasi yang ada.
Artikel Terkait
Mayat Pria Tak Dikenal Ditemukan Mengapung di Kali Bekasi
Jimly Buka Suara: Perpol 10/2025 Bukan Bentuk Pembangkangan terhadap MK
Pelari Hijau Polisi Sambangi Gajah Sumatra di Hutan Kampar
Brimob Buka Pintu Wind Tunnel Cikeas untuk Gali Atlet Muda Skydiving