Hasilnya? Nyata. Fatma menceritakan, banyak pengunjung yang datang berulang kali hanya untuk membeli karya-karya tersebut. Ini membuktikan bahwa ketika diberikan ruang dan pelatihan yang tepat, hasilnya bisa sangat kompetitif.
Ke depan, komitmen ini akan terus dikembangkan. Salah satu terobosan konkret adalah kerja sama Kemensos dengan London School Beyond Academy (LSBA) untuk pelatihan kuliner bagi anak berkebutuhan khusus.
Fatma juga punya rencana besar untuk tahun 2026: sebuah event bertajuk 'Difabel Craft'. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan, sekaligus mengajak lebih banyak orang tua untuk percaya diri mendukung anak-anak mereka.
Baginya, momen kebersamaan dalam fun walk yang diikuti ribuan penyandang disabilitas di Bundaran HI adalah pemandangan yang menyentuh. Semua membaur, berbagi cerita, dan saling menguatkan.
Pada akhirnya, pesannya sederhana namun kuat: inklusi bukan hanya tentang akses, tapi tentang memberikan panggung, kepercayaan, dan melihat setiap potensi yang ada tumbuh dengan bangga.
Artikel Terkait
Bakti Sosial di Muara Angke: Dukung Perempuan Pesisir, Wujudkan Asta Cita
Dua Polisi Dipecat, Kasus Pembakaran Kios di Kalibata Masih Diselidiki
MK Tolak Gugatan UU Tipikor, tapi Beri Sinyal Keras untuk Revisi
Wali Kota Depok Imbau Para Ayah Ambil Rapor Anak Secara Langsung