Sejumlah negara mayoritas Muslim juga angkat bicara. Arab Saudi, misalnya, menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk terorisme dan menyampaikan duka citanya untuk Australia. Iran, melalui Kementerian Luar Negerinya di platform X, mengecam keras insiden itu. "Teror dan pembunuhan massal harus dikecam, di mana pun terjadi," bunyi pernyataan mereka. Suara serupa datang dari Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Mereka sepakat mengutuk aksi kekerasan yang menargetkan warga sipil tersebut.
Inggris: Dukacita Raja Charles dan PM Starmer
Raja Charles III mengaku "sangat terkejut dan sedih" mendengar kabar ini. Dalam pesan dari Buckingham Palace, ia memuji keberanian polisi dan layanan darurat. "Tindakan heroik mereka tidak diragukan lagi mencegah tragedi yang lebih besar," tulisnya. Ia yakin cahaya Hanukkah dan semangat kebersamaan Australia akan mengalahkan kegelapan kejahatan. Di sisi lain, Perdana Menteri Keir Starmer menyebut berita dari Sydney sebagai kabar yang "sangat menyedihkan". Inggris, kata dia, menyampaikan simpati mendalam untuk semua yang terdampak.
Prancis hingga Malaysia
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji Prancis akan terus berjuang tanpa henti melawan kebencian anti-Semit. "Yang menyakiti kita semua, di mana pun terjadi," tegasnya. Dari Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan keprihatinan mendalam. "Tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil, apalagi berdasarkan ras atau agama," tulisnya di X.
Solidaritas dari Negara-Negara Lain
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy turut menyampaikan belasungkawa dan mendoakan kesembuhan para korban luka. "Teror dan kebencian harus dikalahkan di mana pun," ujarnya. Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengingatkan bahwa Hanukkah adalah simbol ketahanan. "Semoga kita semua mendukung dan memperkuat ketahanan itu," harapnya. Sedangkan dari Selandia Baru, PM Christoper Luxon mengungkapkan keterkejutannya. Hubungan kedua negara, katanya, seperti keluarga. "Pikiran seluruh warga Selandia Baru bersama mereka yang terkena dampak," pungkas Luxon.
Tragedi di Bondi ini, sekali lagi, menyisakan luka yang dalam. Dunia pun menunggu, apa langkah selanjutnya setelah rentetan belasungkawa ini berakhir.
Artikel Terkait
Terpal Biru di Kolong Flyover Ciputat: Solusi Sementara untuk Masalah Sampah yang Menggunung
Kecelakaan Tunggal di Tebet Picu Macet Parah di Tol Dalam Kota
Prabowo Tegaskan Bencana Sumatera Masih Terkendali, Darurat Nasional Belum Diperlukan
CEO Danone Blusukan ke Tapteng, Tinjau Langsung Dampak Banjir dan Longsor