Menurutnya, pemantauan satwa liar pasca bencana seperti ini sudah jadi prosedur standar. Mereka tidak bekerja sendirian. Ada kolaborasi dengan sejumlah lembaga non-pemerintah untuk memastikan tidak ada satwa lain yang terabaikan.
"Pasca bencana, kami langsung turunkan personel. Kami juga berkoordinasi dengan kawan-kawan dari NGO dan melakukan briefing dengan tim COP soal penanganan satwa korban bencana," jelas Susilo lebih lanjut.
Namun begitu, misteri masih menyelimuti kematian orangutan ini. Apakah ia mati langsung karena terjangan banjir bandang yang ganas? Atau ada sebab lain? Sampai saat ini, belum ada penjelasan yang rinci dan pasti. Investigasi lebih mendalam tampaknya masih diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Artikel Terkait
Duka dan Amukan di Kalibata: Dua Debt Collector Tewas, Enam Polisi Disidang Etik
Paskibra Sumedang Dapat Pesan Khusus: Jangan Jadikan Buku Empat Pilar Sekadar Pajangan
Trump Ancang-ancang Balas Dendam Usai Serangan ISIS Tewaskan Dua Tentara AS di Suriah
Ratusan Personel Gabungan Amankan Tangerang Jelang Malam Natal