Suasana di Madrasah Aliyah Negeri 1 Langkat, Tanjung Pura, Sabtu lalu, terasa berbeda. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, yang didampingi Mendagri Tito Karnavian dan sejumlah menteri, langsung memecah kesunyian tempat pengungsian. Rupanya, kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Tujuannya jelas: memastikan penanganan pasca banjir yang melanda Langkat berjalan cepat dan terkoordinasi dengan baik.
Warga, yang masih terlihat lelah, menyambut dengan antusias. Bukan cuma untuk melihat wajah pemimpin mereka dari dekat, tapi juga untuk menyampaikan uneg-uneg. Keluhan dan aspirasi mengalir, berpusat pada hal-hal yang paling mendasar: air bersih, makanan, dan bagaimana mereka bisa melanjutkan hidup setelah bencana ini.
Dalam dialog yang cair, Prabowo tak banyak berbelit. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk bertindak cepat. Mulai dari mengatasi kelangkaan air minum hingga membenahi tanggul yang jebol. "Saya akan kerahkan semua kekuatan," tegasnya.
Ia pun memastikan akan menurunkan personel TNI dan Polri untuk mempercepat pemulihan di sejumlah kecamatan yang masih terendam. Pemantauan terhadap kondisi pengungsi, menurutnya, akan terus dilakukan sampai aktivitas warga benar-benar pulih. Pesannya sederhana: tetap tegar. Pemerintah, kata dia, tak akan tinggal diam.
Di sisi lain, kehadiran itu membawa secercah harapan bagi warga seperti Nurul Akmal. Ia berharap bantuan bahan pokok dan pakaian segera tiba. Tapi yang paling dikhawatirkannya adalah tanggul. "Kalau tidak segera diperbaiki, kalau hujan lagi rumah kami akan kebanjiran lagi," ucapnya prihatin.
Artikel Terkait
Dendam Berdarah di Bolobungkang: Dua Nyawa Melayang Usai Amukan Parang
Kapal Turki Diserang Drone di Jalur Gandum, Rusia Dituding Pelakunya
Delapan Belas Hari Berlalu, Nasib Pendeta Tersapu Banjir Bandang Masih Gelap
Serangan Udara Israel Tewaskan Komandan Senior Hamas di Gaza