"Logam mulia seberat 850 gram yang diamankan dari kediaman RNP," ujarnya lagi. Emas seberat hampir satu kilogram itu semakin melengkapi gambaran kasus ini.
KPK sendiri sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Dari penyelidikan, dugaan korupsi ini berjalan sistematis. Ardito Wijaya diduga mematok fee antara 15 hingga 20 persen untuk berbagai proyek di wilayahnya. Pola ini konon sudah berjalan sejak ia dilantik pada Februari 2025 silam.
Caranya? Ardito disebut meminta bantuan Riki Hendra Saputra, seorang anggota DPRD setempat. Tugas Riki adalah mengatur agar pemenang lelang pengadaan barang dan jasa di sejumlah dinas selalu jatuh ke perusahaan tertentu.
Mungki menegaskan, perusahaan-perusahaan itu bukan sembarang perusahaan. Mereka adalah milik keluarga Ardito atau tim suksesnya saat Pilkada dulu. Semua diatur rapi, seolah untuk mengamankan kepentingan kelompoknya sendiri.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Kuranji Terjang Padang, Anggota DPR Turun Bagikan Ratusan Nasi Bungkus
14 Desember Resmi Jadi Hari Sejarah, Merujuk Seminar Nasional 1957 di UGM
Resbob Dihujat, DPR Desak Penegakan Hukum Atas Dugaan Hinaan ke Viking dan Etnis Sunda
Geger di Tubuh NU: Investigasi Sabotase dan Isu Penetrasi Asing Digelar