Upaya pemulihan listrik di Sumatera Utara pasca banjir dan longsor masih terus berjalan siang dan malam. Medannya memang ekstrem, cuaca pun tak menentu. Tapi, progresnya perlahan mulai terlihat. Di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah misalnya, sekitar 900 tiang listrik yang roboh sudah berhasil diganti.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengakui betapa beratnya pekerjaan itu. Sebagian petugas terpaksa bekerja dengan penerangan minim dan ancaman longsor yang nyata. Yang bikin lebih sulit lagi, alat berat tak bisa dioperasikan di medan seperti itu. Akibatnya, semua material jaringan listrik harus diangkut secara manual ke lokasi bencana.
Begitu penjelasan Darmawan dalam keterangannya, Selasa lalu. Ia menegaskan, upaya percepatan ini dilakukan tanpa henti di semua lini sistem kelistrikan. Mulai dari distribusi, transmisi, gardu induk, sampai ke pembangkitnya.
Tambahan dari Darmawan.
Pemulihan sendiri dilakukan bertahap. Objek-objek vital seperti BTS telekomunikasi, fasilitas kesehatan, dan posko pengungsian jadi prioritas utama. Kolaborasi dengan banyak pihak disebut kunci percepatan di titik-titik kritis ini.
Sebelumnya, PLN sudah menyelesaikan perbaikan jaringan transmisi 150 kV di jalur Tarutung-Sibolga yang ambruk diterjang banjir. Gardu Induk Sibolga juga akhirnya berhasil dinyalakan kembali. Ini jadi fondasi penting buat mengembalikan stabilitas listrik di wilayah Sumut.
Di sisi lain, untuk menopang pasokan selama masa recovery, PLTA Sipansihaporas Unit 2 sudah dioperasikan lagi sejak 2 Desember. Dengan beban 4,5 MW, pembangkit ini menyuplai listrik ke Sibolga, Pandan, dan Tapanuli Tengah.
Artikel Terkait
Dosen Peduli Warga Meninggal Dunia Usai Diserempet Truk di Serang
Zulfa Mustofa: Saya Bukan Siapa-Siapa, Hanya Santri dan Keponakan Maruf Amin
Ketua KPK Soroti Plang WBK: Jangan Sampai Malah Dicari Celah Lain
Sungai Angola Meluap, Warga Garoga Berlarian Menyelamatkan Diri