Dan yang ketiga, memahami pola koordinasi. Bagaimana penanganan bencana harus menyinergikan pemerintah daerah, lembaga nasional, dan elemen masyarakat yang turun langsung.
Bagi Zulfikar, isu kebencanaan ini bukan sekadar tugas administratif. Ini mandat moral dan politik yang mendesak. Apalagi, kondisi geografis Indonesia yang memang rawan bencana.
"Indonesia itu negara rawan bencana. Legislator harus punya kapasitas memadai untuk melindungi rakyatnya, dari hulu ke hilir, dari pencegahan sampai pemulihan," tegasnya.
Karena itu, dia secara khusus meminta anggota dewan di dapil Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk fokus dan standby di wilayah masing-masing. Peran mereka di lapangan dinilai krusial untuk membantu proses tanggap darurat dan evakuasi.
"Kami minta seluruh anggota Fraksi Golkar di daerah terdampak untuk tetap di lapangan," tutup Zulfikar.
"Mendampingi warga, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta relawan. Itu yang utama sekarang."
Artikel Terkait
Listrik Kembali Menyala di Sumut, 900 Tiang Listrik Roboh Akhirnya Terganti
Bocah 10 Tahun Ditemukan Tewas Usai Bermain di Banjir Rob Pontianak
Posko Bantuan Polri di Bandara Soetta: Akselerasi Logistik dan Informasi untuk Korban Sumatera
Ujang Bey Nilai Wacana Koalisi Permanen Belum Urgen