Keadaan di sejumlah wilayah Aceh benar-benar memprihatinkan. Gubernur Muzakir Manaf tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Bukan cuma soal banjir yang melanda, tapi ancaman lain yang lebih mengerikan justru mengintai: kelaparan. Menurutnya, banyak warga di daerah terpencil yang terancam meninggal bukan karena terjangan air, melainkan karena tak ada makanan yang sampai ke mereka.
Masalah utamanya adalah akses. Beberapa kecamatan masih terisolasi total. Jembatan putus, jalan hancur, membuat bantuan logistik mandek di tengah jalan.
"Kondisi pengungsi sangat membimbangkan," kata Mualem, Sabtu lalu.
"Mereka mati bukan karena banjir tapi mati karena kelaparan, itu saja."
Dia menyoroti daerah-daerah yang paling parah terdampak. Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen adalah wilayah yang paling menderita. Saat ini, yang paling dibutuhkan adalah sembako dan air bersih. Titik beratnya ada di pedalaman yang sama sekali belum terjamah bantuan.
Artikel Terkait
KJP Plus Tahap Kedua Cair, Siswa Jakarta Bisa Belanja hingga Jalan-Jalan Gratis
Banjir Tengah Malam di Kebon Pala, 53 Rumah Terendam 85 Cm
BMKG Peringatkan Hujan Lebat Masih Melanda, Waspada Tanpa Panik
Pramono Anung Buka Konferensi Internasional, Tegaskan Jakarta Kini Garis Depan Kesejahteraan Hewan