Mereka bilang, risiko buaya itu sengaja dilepaskan sebagai bagian dari serangan teror, dianggap sangat nyata.
Di sisi lain, badan terkait menegaskan bahwa mereka tak akan membuka penyelidikan lebih lanjut soal pembunuhan massal itu. Semuanya sudah sesuai aturan, klaim mereka, dilakukan dengan izin berburu yang sah. Selain alasan keamanan, kondisi peternakan itu sendiri disebut-sebut sudah buruk dan membahayakan publik.
Beberapa tahun terakhir, insiden buaya hampir kabur berulang kali terjadi. Belum lagi makin seringnya orang asing yang masuk ke area peternakan secara ilegal. Semua faktor itu, bagi otoritas, sudah cukup untuk mengambil tindakan ekstrem.
Jadi, begitulah ceritanya. Ratusan buaya di Petza'el dibunuh, bukan karena wabah penyakit, tapi lebih karena ketakutan akan sebuah ancaman yang mungkin saja terjadi.
Artikel Terkait
Prabowo Gembar-gembor Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas SEA Games
Suasana Memanas di Bundestag: Politisi Perempuan Soroti Gelombang Hinaan dari AfD
Jalan Nasional Medan-Aceh Mulai Pulih, Bantuan Logistik Kembali Bergerak
DPR Siapkan Revisi UU Kehutanan Usai Fokus Tangani Bencana Sumatera