Di sisi lain, ajakan Cak Imin itu sendiri disampaikan awal pekan di Bandung. Dalam sebuah workshop, Menko yang juga Ketum PKB itu menyurati tiga menteri termasuk Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan Hidup untuk melakukan evaluasi total.
"Hari ini saya berkirim surat, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk sama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy, dan langkah-langkah kita," kata Cak Imin.
Ia lalu menyelipkan istilah yang akrab di kalangan Nahdliyin. "Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha."
Ucapan itu tak lepas dari kondisi pasca-bencana yang memilukan. Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera memang dipicu siklon tropis, tapi kemunculan kayu gelondongan di sana menimbulkan tanda tanya besar. Soal pengelolaan hutan, misalnya.
Cak Imin bahkan menyebutnya dengan bahasa yang keras. "Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi, akibat kelalaian kita sendiri."
Di akhir pernyataannya, ia berharap, "Semoga yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan, keluarga, dan kesabaran selalu menyertai kita semua. Amin ya rabbal alamin."
Artikel Terkait
Mendagri Tito Desak Digitalisasi Bansos: Data Bergerak, Bantuan Harus Tepat Sasaran
Menteri Perhutanan Siap Dievaluasi Usai Kritik Pedas DPR Soal Banjir Sumatera
Titiek Soeharto Murka, Tunjukkan Bukti Penebangan Liar Usai Bencana
Tabrak Hingga Tewas di Rawamangun, Mobil Tak Berbelok Malah Gas Polos