Hujan deras dan petir yang menyambar-nyambar telah merenggut nyawa di Kota Serang. Selasa sore (2/12) itu, cuaca yang awalnya biasa saja berubah jadi malapetaka. Sembilan warga Kasemen yang sedang bekerja di sawah menjadi korban. Empat orang meninggal dunia, sementara sisanya mengalami luka-luka dengan kondisi beragam.
Menurut sejumlah saksi, para petani itu sedang berteduh di sebuah gubuk saat petir tiba-tiba menyambar. Suaranya menggelegar, membuat warga sekitar berhamburan keluar. Gubuk itu menjadi lokasi yang tragis.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, langsung bergerak keesokan harinya. Ia menjenguk korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda.
"Di RS Drajat ada tiga korban, satu tidak tertolong. Satu lagi sudah pulang tadi dan sekarang berada di masjid," ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Namun begitu, situasi ternyata lebih parah dari perkiraan awal.
"Setelah itu saya bergeser ke RSUD Kota Serang. Di sana ada lima korban, tiga di antaranya tidak tertolong, dan dua sedang dalam perawatan. Ternyata total korbannya bukan delapan, tetapi sembilan orang," lanjut Budi.
Artikel Terkait
Kemenkes Banjiri Pengungsian Aceh dengan Logistik Medis dan Tenaga Kesehatan
Jalur Darat Mulai Terbuka, Bantuan Logistik Segera Dikirim ke Aceh Tamiang
Dua Hari di Hutan, Bertahan Hidup dengan Nangka Muda Sebesar Kelereng
DPR Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera