Dana segitu, kata dia, diharapkan bisa membantu hal-hal yang paling mendesak dulu. Lebih dari sekadar bantuan material, dia berharap upaya ini bisa memulihkan kondisi psikologis warga yang tentu saja masih trauma.
"Kementerian Agama insyaallah solid kita lakukan sesuatu karena aparat kita ada di daerah," tambahnya, menegaskan komitmen.
Lalu, dari mana saja sumber uang sebanyak itu? Rinciannya cukup beragam, menunjukkan ada banyak pihak yang turut peduli. Baznas menyumbang porsi terbesar, Rp 60 miliar. Disusul Forum Zakat (Foz) dengan Rp 31,6 miliar, dan Poroz Rp 11 miliar.
Tak ketinggalan, kontribusi juga datang dari dalam internal Kemenag sendiri. Ada dana dari Ditjen Pendis sebesar Rp 40,8 miliar, Ditjen Bimas Islam Rp 10,4 miliar, serta gerakan Kemenag Peduli yang mengumpulkan Rp 1,7 miliar. Semuanya bersumber dari gabungan donasi masyarakat, APBN, dan sumbangan karyawan.
Kini, bola sudah di tangan pihak daerah. Bantuan yang telah diserahkan itu diharapkan segera turun menyentuh warga yang benar-benar membutuhkan di Sumut, Aceh, dan Sumbar. Proses pemulihan memang masih panjang, tapi langkah awal ini setidaknya memberi secercah harapan.
Artikel Terkait
Lewotobi Laki-laki Masih Siaga, Gempa dan Asap Tebal Tanda Magma Bergerak
Remaja Tewas Diterkam Singa Setelah Memanjat Masuk Kandang di Kebun Binatang Brasil
Kaji Ulang Kewenangan, KCP Siap Hadapi RUU Penyadapan 2026
Tim KPK Turun Langsung ke Arab Saudi, Selidiki Dugaan Korupsi Kuota Haji