Naama Lazimi, anggota parlemen dari oposisi, juga terlihat bergabung dengan puluhan aktivis. Mereka bersikeras Herzog harus menolak mentah-mentah permohonan itu. Sorotan juga tertuju pada seorang demonstran yang mengenakan topeng Netanyahu dan baju tahanan oranye lambang nyata dari sidang korupsi yang sudah berjalan lima tahun lamanya.
Spanduk-spanduk kecaman terbentang. Teriakan "Anda adalah pemimpin; Anda yang bersalah!" memecah udara. Bagi mereka, Netanyahu adalah sumber krisis politik yang berkepanjangan.
Memang, aturan mainnya jelas. Di Israel, pengampunan biasanya baru dipertimbangkan setelah proses hukum tuntas dan terdakwa dinyatakan bersalah. Permintaan Netanyahu yang datang di tengah persidangan ini dianggap melompati prosedur. Tak heran, reaksi keras terutama datang dari kubu oposisi.
Netanyahu sendiri adalah perdana menteri terlama Israel. Selama lima tahun terakhir, ia harus menghadapi tiga kasus korupsi terpisah, mulai dari penyuapan, penipuan, hingga pelanggaran kepercayaan. Sidangnya masih berlangsung, tapi permintaan pengampunannya sudah diajukan. Langkah yang, bagi para demonstran, adalah pukulan bagi sistem hukum mereka.
Malam itu, di depan rumah Herzog, pesan mereka jelas: jangan biarkan permintaan ini berlalu begitu saja.
Artikel Terkait
Wali Kota Seoul Oh Se Hoon Dijerat Dakwaan Dana Survei Ilegal
Menteri Agus Hapus Kuota Paspor, Lounge Imigrasi di Mal Solo Sajikan Kue dari Lapas
Hujan Tak Kunjung Reda, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Aceh hingga 2025
Waspada Macet Besok Sore, Kawasan Monas Dikepung Reuni 212