"Ya, saya melapor pada beliau. Jadi diantaranya itu, perintah beliau untuk segera lakukan perbaikan audit," kata Tito kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/11).
Ia juga menambahkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Gubernur Papua. "Saya minta Gubernur, begitu saya dapat informasi, Gubernur Pak Matius Fakhiri sesegera mungkin ke rumah korban, keluarga korban, semua dibantu."
Rencana audit ini konon bakal menjangkau semua pihak terkait. Mulai dari rumah sakit yang terlibat hingga dinas kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten. Bahkan, Tito menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan dan Kemendagri sudah menurunkan tim khusus ke Jayapura pada hari yang sama.
"Kemudian Menkes dan saya sudah komunikasi, Pak Menkes hari ini dan dari Kemendagri hari ini juga turun ke Jayapura untuk melakukan audit," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Kemendagri juga akan meninjau ulang aspek regulasi. Semua peraturan, mulai dari tingkat bupati hingga gubernur, yang mengatur hubungan dan tanggung jawab rumah sakit daerah dan provinsi akan dikaji kembali.
Sementara itu, Kemenkes dikabarkan mengirim timnya sendiri. Fokusnya adalah audit teknis pelayanan medis untuk mengidentifikasi akar masalah dari tragedi ini. Pesan Presiden Prabowo jelas: semua pihak harus bergerak cepat, cari tahu masalahnya, dan perbaiki.
"Kemudian Menkes mengirimkan tim khusus juga untuk melakukan audit teknis mengenai masalah layanan kesehatan. Kita enggak ingin terulang lagi. Sama tadi pesan dari pak presiden jangan sampai terulang lagi hal yang sama," ucap Tito.
"Segera lakukan audit untuk mengetahui pokok masalahnya dan lakukan perbaikan. Apakah fasilitasnya, ataukah tata kelolanya, ataukah orangnya, ataukah aturannya. Ini yang kami tunggu nanti, malam ini semuanya berangkat ke sana," pungkasnya menegaskan.
Artikel Terkait
Setiap 10 Menit, Satu Nyawa Perempuan Melayang di Tangan Orang Terdekat
Dua Siklon Tropis Picu Banjir Bandang dan Hujan Ekstrem di Sumatera
Ancaman yang Diabaikan, Nyawa Alvaro Melayang di Tangan Ayah Tiri
Bencana Tapanuli Raya: Delapan Nyawa Melayang, Ribuan Rumah Terendam Banjir