Tak hanya pemerintah AS, Donald Trump juga angkat bicara. Mantan presiden AS yang kerap dijuluki memiliki kemiripan dengan Bolsonaro ini merasa gerah. Ia bahkan sudah mengenakan tarif tinggi terhadap Brasil sebagai bentuk protes jauh sebelum vonis ini jatuh.
Proses di Mahkamah Agung sendiri sebenarnya sudah mengumpulkan tiga suara mayoritas yang dibutuhkan. Tapi, putusan baru benar-benar menguat setelah hakim kelima, Cristiano Zanin, mengeluarkan pendapatnya. Zanin bukan orang baru ia adalah mantan pengacara Lula.
Tak sendirian, tujuh terdakwa lain juga ikut merasakan beratnya vonis. Mereka adalah para mantan menteri dan pimpinan militer yang terlibat. Babak baru perpolitikan Brasil pun kembali bergejolak.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tegaskan Rapat Harian Syuriah Tak Berwenang Hentikan Mandataris
PBNU Teguhkan Gus Yahya, Tak Ada Ruang untuk Makzul
Muzani Gandeng Pengurus Masjid Nabawi untuk Tiru Sistem Pengelolaan di Indonesia
Meriahnya CFD HI, Booth Marshmallow Ini Ludes Terjual Sebelum Siang