Washington Desak Zelensky Terima Rencana Damai dengan Konsesi Wilayah

- Jumat, 21 November 2025 | 11:20 WIB
Washington Desak Zelensky Terima Rencana Damai dengan Konsesi Wilayah

Pada hari Rabu (19/11), dua sumber yang mengetahui rencana perdamaian bersyarat itu mengungkapkan sesuatu yang cukup mengejutkan. Menurut mereka, Washington secara halus memberi isyarat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa Kyiv harus menerima kerangka kerja buatan AS untuk mengakhiri perang. Kerangka itu konon mencakup konsesi wilayah dan pembatasan angkatan bersenjata Ukraina. Kedua narasumber itu meminta anonimitas karena sensitivitas luar biasa dari isu ini.

Diplomasi Amerika yang mendadak mengemuka ini datang di saat yang benar-benar sulit bagi Ukraina. Pasukan mereka terdesak di lapangan, sementara pemerintahan Zelensky sendiri diguncang skandal korupsi yang memalukan. Parlemen bahkan memecat dua menteri kabinet di hari yang sama.

Moskow, di sisi lain, tampaknya tak terlalu ambil pusing. "Konsultasi saat ini tidak sedang berlangsung. Ada kontak, tentu saja, tapi tidak ada proses yang bisa disebut konsultasi," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dengan nada datar.

Ia melanjutkan, Rusia tidak punya tambahan apa pun selain posisi yang sudah disampaikan Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Donald Trump bulan Agustus lalu. Peskov menekankan, setiap kesepakatan damai harus menangani "akar penyebab konflik"—sebuah frasa yang sudah lama dipakai Moskow untuk merujuk tuntutan-tuntutannya.

Perdamaian Bukan Kapitulasi

Sementara itu, para menteri luar negeri Uni Eropa yang bertemu di Brussels bersikap sangat hati-hati. Mereka enggan berkomentar detail tentang rencana perdamaian AS yang masih belum dipublikasikan itu. Namun satu hal jelas: mereka tak akan menerima tuntutan konsesi yang dianggap menghukum Kyiv.

"Ukraina menginginkan perdamaian—perdamaian yang adil, menghormati kedaulatan semua pihak, perdamaian yang tahan lama dan tidak dapat dipertanyakan oleh agresi di masa depan," tegas Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot. "Tapi perdamaian bukan berarti kapitulasi."

Gedung Putih sendiri masih bungkam. Tapi Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio lewat akun X-nya menyatakan Washington akan "terus mengembangkan daftar ide potensial untuk mengakhiri perang ini berdasarkan masukan dari kedua pihak".

Ia menambahkan, mencapai perdamaian yang tahan lama akan membutuhkan kedua belah pihak untuk menyetujui konsesi sulit tapi perlu.

Delegasi Angkatan Darat AS yang dipimpin Sekretaris Angkatan Darat Dan Driscoll dan Kepala Staf Angkatan Darat Randy George sudah berada di Kyiv. Mereka dijadwalkan bertemu Zelenskiy pada Kamis (20/11) malam.

Sebelumnya, Rabu malam, mereka sudah bertemu dengan komandan militer tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi. Syrskyi mengaku sudah menyampaikan bahwa cara terbaik mencapai perdamaian adil adalah dengan mempertahankan wilayah udara Ukraina, memperluas kemampuan menyerang jauh ke Rusia, dan menstabilkan garis depan.

Musim Dingin Keempat


Halaman:

Komentar