Selama periode penyelenggaraan dari 13 Oktober hingga 13 November 2025, festival berhasil menarik 2.350 peserta yang berasal dari beragam latar belakang termasuk pelajar SMA/SMK, mahasiswa, asosiasi pariwisata, komunitas, dan media.
"Tingginya antusiasme masyarakat ini menjadi indikator jelas meningkatnya minat terhadap wisata urban berbasis perjalanan kaki yang menawarkan perspektif baru," ungkap Andhika.
Dampak Berkelanjutan bagi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Disparekraf DKI Jakarta, Lucky Wulandari, menyampaikan optimisme bahwa kesuksesan festival ini akan mendorong pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan festival ini agar dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi wisatawan, tetapi juga bagi para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Lucky.
Jakarta Walking Tour Festival 2025 merupakan hasil kolaborasi strategis antara Disparekraf DKI Jakarta dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia, dengan tujuan mempromosikan Jakarta sebagai destinasi wisata yang kaya akan warisan sejarah, budaya, dan keunikan lokal.
Festival ini menawarkan tiga paket utama kegiatan: Mainland Tour yang menjelajahi kawasan utama kota, Island Tour yang mengungkap pesona kepulauan Jakarta, serta Outbound yang menyajikan pengalaman wisata petualangan yang unik.
Artikel Terkait
Sidang Gugatan UU Advokat Dihadang Salah Sebut, Hakim Ketua MK Dikira Ketua MA
Jateng Jadi Role Model Nasional, Raih Apresiasi untuk Pos Bantuan Hukum Desa
KPU Solo Bantah Musnahkan Berkas Jokowi, Klaim Hanya Ikuti Regulasi
Wamendagri Tekankan Fokus Pembangunan, Kepala Daerah Diminta Berani Ambil Kebijakan Strategis