"Anak saya disiksa tiap hari. Soalnya dia enggak dapat target korban. Jadi cari orang China yang kaya. Dia harus cari 20 nomor. Kalau enggak dapat, dia disiksa," tutur Dedi.
Komunikasi dengan keluarga pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena Rizki takut ketahuan dan mendapat hukuman.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung mengaku telah menerima laporan dari keluarga korban pada Jumat (7/11/2025).
"Iya keluarga korban sudah ke sini menceritakan kronologisnya kepada kami Jumat 7 November lalu. Soalnya mekanisme pelaporan itu harus disampaikan oleh keluarga, baik itu ke kepolisian semacamnya tidak bisa oleh kita," ujar Kadisnaker Kabupaten Bandung, Dadang Komara.
Dadang menjelaskan bahwa Disnaker telah meneruskan laporan tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat pada 10 November. Ia menegaskan bahwa Rizki berstatus pekerja ilegal, sehingga proses pemulangannya harus melalui prosedur tertentu.
"Jelas Rizki ini kan dia PMI-nya merupakan unprocedural, tidak melalui mekanisme. Kewenangan pemulangan itu ada di BP3MI sebetulnya. Nanti BP3MI berprosesnya ke KBRI, ke kementeriannya dan sebagainya," jelasnya.
Dukungan dari Dunia Sepak Bola
Nasib Rizki turut menyita perhatian sejumlah pesepakbola tanah air. Para pemain Persib Bandung seperti Adam Alis, Rezaldi Hehanussa, Robi Darwis, dan Hamra Hehanussa kompak menyuarakan kepedulian melalui unggahan di media sosial.
Tak hanya dari skuat Maung Bandung, pesepakbola lain seperti Dedi Kusnandar, Fitrul Dwi Rustapa, Aqil Savik, dan Deden Natsir juga ikut mengangkat isu ini, membuat kasus Rizki kian mendapat sorotan publik.
Artikel Terkait
Gagang Gayung Sembunyikan Bahaya, Bocah Cilegon Jadi Korban
15 Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali Masih Perlu Perawatan Intensif
Presiden Resmikan Enam Proyek Strategis, Pacu Laju Pariwisata Nasional
Modus Baru Miras Oplosan Berkedok Kemasan Mewah Terbongkar di Kalsel