Proses negosiasi berlangsung di Desa Mentawak, Merangin dengan melibatkan tiga tumenggung: Tumenggung Sikar, Tumenggung Jon, dan Tumenggung Roni. Kehadiran Nurul yang sudah dikenal baik oleh komunitas Orang Rimba menjadi faktor penting dalam kesepakatan untuk mengembalikan Bilqis kepada orang tua kandungnya.
Perjalanan Berani Menembus Kegelapan
Pada pukul 17.00 WIB, Nurul bersama tiga tumenggung memulai perjalanan menuju sudung tempat tinggal Begendang di Bukit Suban, kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Duabelas, Sarolangun. Sebagai satu-satunya perempuan yang menembus gelapnya malam melalui jalan tanah berbatu di tengah perkebunan sawit dan hutan, Nurul mengandalkan keyakinan bahwa niat baik akan melindunginya.
Momen Haru Penyerahan Bilqis
Sekitar pukul 19.00 WIB, mereka tiba di lokasi yang sedang diliputi suasana haru. Keluarga Orang Rimba menangis histeris karena harus berpisah dengan Bilqis yang telah mereka rawat. Tantangan terakhir adalah membujuk Bilqis yang saat itu memeluk erat orang tua angkatnya, enggan untuk berpisah.
Kisah inspiratif ini menunjukkan bagaimana dedikasi dan keberanian seorang perempuan mampu mengatasi berbagai hambatan untuk mengembalikan hak seorang anak kepada keluarganya. Peran Nurul Anggraini Pratiwi membuktikan bahwa kontribusi perempuan dalam layanan sosial dapat membuat perubahan nyata di masyarakat.
Artikel Terkait
Kronologi Kebakaran Rumah di Jatipulo Palmerah Berhasil Dipadamkan 20 Unit Mobil Damkar
HUT Ke-80 Korps Marinir: Upacara Militer, Demonstrasi Ketangkasan, dan Pesta Rakyat
Update Pencarian Alvaro Kiano Nugroho: Perkembangan Terbaru Kasus Bocah 6 Tahun Hilang di Pesanggrahan
Kolaborasi Strategis Wujudkan Museum Kartini di Rumah Dinas Bupati Jepara