Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan MBG yang bersumber dari dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG):
SPPG Kayu Ambon: Nitrit terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Menu lengkap yang disajikan hari itu terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.
SPPG Cibodas 2: Kandungan nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol. Menu MBG di lokasi ini adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng.
Hasil uji laboratorium terhadap air bersih di kedua SPPG tersebut dinyatakan memenuhi standar fisik, kimia, dan mikrobiologi.
Korelasi Kadar Nitrit dengan Jumlah Korban
Kadar nitrit yang terdeteksi diukur secara kualitatif. Hasil rapid test menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan dengan SPPG Kayu Ambon. Temuan ini menjadi penjelasan mengapa jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, sementara dari Kayu Ambon sebanyak 44 orang.
Artikel Terkait
Gempa M 4,6 Guncang Calang Aceh Jaya: Pusat, Kedalaman, dan Dampak Terkini
Sindikat Penjualan Anak di 4 Provinsi Terbongkar dari Kasus Penculikan Bilqis Makassar
Eskalasi Kekerasan Tepi Barat: IDF Tewaskan 2 Militan & Pemukim Bakar Masjid di Deir Istiya
Update Ledakan SMAN 72 Jakarta: 46 Siswa Diperiksa, 20 Korban Masih Dirawat